Cara Memasak Nasi di Indonesia dari Waktu ke Waktu

Mak Cuss penasaran kenapa zaman dulu masak nasi butuh waktu lama, sedangkan sekarang tinggal pencet tombol? Nah, cara memasak nasi di Indonesia itu ternyata punya sejarah panjang! Seiring berjalannya waktu dan teknologi yang makin canggih, cara memasak nasi pun ikut berubah. Yuk, kita simak bersama-sama seperti apakah evolusi teknik memasak nasi dari masa ke masa di negeri tercinta ini!
Cara Memasak Nasi dengan Bambu, Awal dari Segalanya
Di masa lampau sebelum ada kompor gas apalagi listrik, orang-orang Indonesia memasak nasi dengan cara yang sangat sederhana. Salah satu metode tertua adalah menggunakan bambu. Biasanya, bambu muda yang masih lentur dan tebal bagian dalamnya dijadikan panci alami.
Bambu tersebut diisi beras yang sudah direndam, ditambah air secukupnya, lalu ditutup dengan daun pisang atau kadang-kadang langsung ditutup bagian atasnya dengan tanah liat. Setelah itu, bambu dibakar di atas api unggun. Metode ini dikenal luas di kalangan masyarakat pedalaman, terutama di daerah pegunungan dan hutan seperti di Kalimantan dan Sumatra.
Cara memasak nasi pakai bambu ini memang butuh kesabaran, tapi hasilnya? Wangi dan legit! Aroma asap dari bambu berpadu dengan rasa beras yang pulen bikin siapa pun tergoda buat menambah porsi.
Pergeseran ke Masak Nasi Menggunakan Dandang
Waktu terus berjalan, dan masyarakat mulai mengenal alat masak bernama dandang. Nah, ini dia titik perubahan besar dalam sejarah cara memasak nasi di Indonesia. Dandang biasanya terbuat dari kuningan atau aluminium. Cara kerja dandang ini mirip dengan sistem kukus.
Langkah-langkahnya cukup khas. Pertama, beras dicuci dan dimasak setengah matang dalam air mendidih. Setelah airnya surut, beras setengah matang itu dikukus di dalam dandang sampai pulen sempurna. Masyarakat Jawa menyebutnya "munak."
Cara memasak nasi seperti ini cukup populer karena bisa masak dalam jumlah besar. Sehingga, cocok banget buat acara kenduri, hajatan, atau masak bareng di dapur umum. Kelebihannya, nasi jadi lebih tahan lama dan tidak cepat basi. Namun, Mak Cuss butuh tenaga ekstra karena harus mondar-mandir mengurusi apinya supaya tetap stabil.
Periuk, Pilihan yang Lebih Portabel
Memasuki awal menuju pertengahan abad ke-20, cara memasak nasi pun makin praktis. Orang-orang mulai beralih ke periuk atau panci logam yang bisa langsung ditaruh di atas kompor. Ini pilihan yang lebih mudah dibawa ke mana-mana dibandingkan dengan dandang yang besar dan berat.
Periuk biasanya digunakan di rumah tangga kecil, apalagi di kota-kota besar. Beras dimasak dengan air langsung di periuk, lalu diaduk-aduk saat air mulai surut supaya matangnya merata. Kalau airnya terlalu banyak, nasi akan menjadi bubur. Kalau kurang, bisa-bisa nasi tidak matang sempurna.
Meskipun masih cukup manual, metode ini sudah jauh lebih cepat dan fleksibel dibanding teknik sebelumnya. Cara memasak nasi dengan periuk juga memberi hasil yang lumayan oke pada zamannya, walaupun terkadang bagian bawahnya suka gosong. Namun, justru kerak nasi itu yang dicari, apalagi buat camilan atau dicampur sambal!
Puncak Popularitas Rice Cooker di Indonesia
Nah, tibalah kita di zaman modern yang identik dengan penggunaan rice cooker atau alat penanak nasi. Sejak diperkenalkan ke Indonesia sekitar tahun 1980-an, alat ini langsung mencuri perhatian banyak ibu rumah tangga. Sebab, cara memasak nasi jadi jauh lebih mudah dengan rice cooker.
Caranya, cukup cuci beras, tambahkan air, pencet tombol, dan tunggu. Siapa pun yang ingin memasak nasi tidak perlu mengaduk lama-lama, khawatir nasi akan gosong, atau terus-terusan melihat apakah nasi sudah matang. Dalam waktu kurang dari satu jam, nasi matang sempurna dan siap disantap.
Alasan lain rice cooker jadi primadona banyak orang adalah adanya fitur “Keep Warm.” Dengan fitur ini, nasi bisa tetap hangat seharian. Apalagi, seiring bertambah canggihnya teknologi, ada juga rice cooker yang multifungsi dalam artian bisa digunakan untuk membuat bubur, sup, bahkan sampai kue bolu.
Mak Cuss lebih suka teknik memasak yang mana? Apa pun cara memasak nasi yang digunakan, hasilnya akan lebih enak kalau pakai beras premium berkualitas seperti Beras Maknyuss! Sebab, Beras Maknyuss diproduksi dengan teknologi modern yang melibatkan proses penggilingan dan seleksi beras secara teliti, serta pengemasan yang cepat. Dengan begitu, berasnya tetap wangi dan pulen tanpa menggunakan pemutih, pewangi, dan pengawet.
Selain itu, Beras Maknyuss juga sangat cocok diolah menjadi aneka hidangan khas Indonesia karena tekstur lembutnya, mulai dari yang simpel hingga yang lebih tradisional. Bagaimana, ingin merasakannya sendiri? Yuk, beli Beras Maknyuss sekarang secara online atau dari agen beras di dekat tempat tinggal Mak Cuss!
Artikel Lainnya

Evolusi Teknik Penggilingan Padi Beras Premium di Indonesia
Seiring berkembangnya zaman, teknik penggilingan padi untuk menghasilkan beras premium di Indonesia juga bertambah canggih. Ini dia perubahannya!

Ingin Jadi Agen Beras? Ini Tips Pilih Supplier yang Tepat!
Usaha agen beras tidak akan bisa berjalan tanpa supplier yang tepat. Bagaimana cara memilihnya? Simak tips mudahnya di sini!

5 Tradisi Unik Dunia yang Menggunakan Beras Premium
Sama seperti di Indonesia, berbagai negara juga menggunakan beras premium dalam tradisi-tradisi unik mereka. Apa saja contohnya?