Maknyuss logo

Asal-Usul Beras Jadi Makanan Pokok di Indonesia

Telusuri sejarah beras sebagai makanan pokok di Indonesia dari budaya agraris, pengaruh asing, hingga era modern dengan Beras Maknyuss.
article image

Mak Cuss pasti sudah tidak asing lagi dengan kebiasaan makan nasi putih sebagai makanan pokok. Namun, pernahkah Mak Cuss bertanya-tanya sejak kapan budaya ini mengakar di Indonesia? Ternyata, sudah dari lama, lho! Yuk, kita telusuri sejarah bagaimana budaya bercocok tanam padi beras dan makan nasi bisa begitu berkembang di Indonesia.


Kecocokan Iklim Indonesia untuk Budidaya Padi

Indonesia adalah negara agraris yang iklimnya sangat bersahabat untuk pertanian. Nah, salah satu tanaman yang paling cocok tumbuh di sini adalah padi. Dengan curah hujan yang tinggi, suhu hangat sepanjang tahun, dan tanah yang subur, tidak heran kalau hampir seluruh daerah di Indonesia bisa ditanami padi.

Ternyata, kebiasaan menanam padi di Indonesia itu bukan hal baru, lho. Jauh sebelum Indonesia merdeka, pada masa Kerajaan Mataram misalnya, padi sudah punya peran penting dalam kehidupan masyarakat. Bukan hanya sebagai sumber makanan, tapi juga sebagai simbol kemakmuran.

Di era Mataram, kemampuan seorang raja menyediakan beras bagi rakyatnya dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan kepemimpinan. Jadi, semakin sejahtera rakyat dalam hal pangan, khususnya beras, semakin tinggi wibawa sang raja di mata orang lain.

Bahkan, dalam kepercayaan masyarakat Jawa dan Bali, beras dipandang sebagai anugerah dari Dewi Sri, dewi kesuburan dan panen. Ini menunjukkan betapa kuatnya nilai spiritual dan budaya yang melekat pada padi sejak dulu. Proses menanam hingga memanen padi juga dihormati, karena dianggap bagian dari siklus hidup yang sakral.


Pengaruh Pedagang dari China dan India

Budaya makan nasi juga tidak lepas dari peran pedagang-pedagang asing yang dulu datang ke Nusantara, terutama dari China dan India. Selain barang dagangan, mereka juga membawa pengetahuan soal pertanian. Salah satu yang berpengaruh besar adalah teknik sawah basah dari Tiongkok, yang bikin hasil panen jadi lebih banyak. Teknik ini kemudian diadopsi oleh para petani lokal dan berkembang pesat di Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, beras sendiri asalnya dari sekitar Sungai Yangtze di Tiongkok sejak 7.000 tahun sebelum Masehi. Dari sana, menyebar ke India melalui Jalur Sutra, lalu ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.


Perkembangan di Era Kolonial Belanda

Masuknya bangsa Eropa ke Indonesia juga berpengaruh pada perkembangan beras sebagai makanan utama. Walaupun tujuan utama VOC adalah rempah-rempah, mereka juga ikut mencatat dan mendorong distribusi beras, terutama ke wilayah-wilayah seperti Maluku.

Catatan dari botanis VOC, Georg Eberhard Rumphius, menyebutkan bahwa masyarakat Maluku mulai menganggap beras sebagai makanan yang prestisius, walau sebelumnya mereka lebih banyak makan sagu atau umbi-umbian. Sayangnya, kebijakan kolonial seperti Preanger Stelsel dan Cultuurstelsel juga membuat petani terpaksa menanam tanaman komoditas seperti kopi dan teh, sehingga keberagaman pangan lokal pun mulai terpinggirkan.


Puncak Popularitas Beras di Orde Baru

Budaya makan nasi semakin kuat di masa Orde Baru. Pemerintah saat itu menjalankan program swasembada beras yang cukup ambisius. Melalui Revolusi Hijau, petani diberi subsidi, alat pertanian, pupuk, dan benih unggulan agar hasil panen meningkat.

Kampanye gizi dari pemerintah seperti "4 Sehat 5 Sempurna" juga ikut membentuk pola pikir masyarakat: kalau belum makan nasi, rasanya belum makan. Sampai sekarang pun, mindset ini masih kuat, Mak Cuss. Nasi bukan cuma makanan pokok, tapi sudah jadi bagian dari identitas budaya kita.

Di masa sekarang, pilihan beras makin beragam. Tidak hanya soal jenis, tapi juga kualitasnya. Mulai dari beras biasa sampai beras premium yang pulen, putih alami, dan berasal dari beras pilihan. Salah satu pilihan andalan banyak keluarga adalah Beras Maknyuss.

Sejak 2013, Beras Maknyuss konsisten menghadirkan kualitas terbaik dengan memilih padi unggulan dari berbagai daerah subur di Indonesia. Diproses dengan teknologi modern tanpa pengawet dan pemutih, hasilnya adalah beras yang putih alami, bersih, dan pulen saat dimasak. Sehingga, cocok untuk masakan sehari-hari maupun acara spesial. Yuk, rasakan sendiri bedanya dengan membeli Beras Maknyuss di agen beras terdekat atau dapatkan informasi lebih lanjut di sini!


 

Artikel Lainnya

article image

Evolusi Teknik Penggilingan Padi Beras Premium di Indonesia

Seiring berkembangnya zaman, teknik penggilingan padi untuk menghasilkan beras premium di Indonesia juga bertambah canggih. Ini dia perubahannya!

article image

Ingin Jadi Agen Beras? Ini Tips Pilih Supplier yang Tepat!

Usaha agen beras tidak akan bisa berjalan tanpa supplier yang tepat. Bagaimana cara memilihnya? Simak tips mudahnya di sini!

article image

Cara Memasak Nasi di Indonesia dari Waktu ke Waktu

Cara memasak nasi di Indonesia telah berkembang dengan cukup pesat seiring kemajuan zaman. Bagaimana perubahannya dari dulu hingga sekarang?