6 Tradisi Indonesia yang Menggunakan Beras Pulen

Indonesia dikenal sebagai negara dengan beragam budaya dan tradisi. Setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing, mulai dari bahasa, pakaian adat, hingga upacara-upacara yang dijalankan secara turun-temurun. Menariknya, beberapa tradisi tersebut ternyata sangat identik dengan beras pulen.
Beras pulen tidak hanya hadir sebagai santapan harian, tapi juga menjadi bagian penting dalam berbagai kegiatan adat. Yuk, Mak Cuss, kita lihat bersama apa saja tradisi di Indonesia yang melibatkan beras pulen dalam pelaksanaannya.
1. Nyumpet Beras
Kalau Mak Cuss pernah datang ke acara pernikahan atau khitanan di Jepara, mungkin pernah lihat guci-guci kecil yang diletakkan di sudut-sudut rumah. Nah, itu bukan pajangan biasa, melainkan properti untuk tradisi Nyumpet Beras.
Menjelang acara besar, tuan rumah akan mengisi guci dengan beras pulen, rempah, dan hasil bumi lain, lalu menempatkannya di titik-titik tertentu di rumah atau halaman. Guci tersebut sebelumnya telah didoakan oleh sesepuh adat agar membawa berkah dan perlindungan. Beras pulen di sini dipercaya bisa “menyerap” energi negatif sekaligus menjadi simbol harapan akan kelancaran dan kemakmuran.
2. Bebehas
Tradisi bebehas mengajarkan kita pentingnya solidaritas dan gotong royong. Di beberapa desa di Bali dan Jawa Barat, saat ada keluarga yang menggelar acara adat atau hajatan, warga sekitar akan datang membawa beras pulen dalam bungkusan kecil sebagai bentuk dukungan moral dan materi. Biasanya, jumlahnya tidak besar, tapi maknanya sangat dalam.
3. Jimpitan
Kalau Mak Cuss tinggal di kampung yang masih menjalankan ronda malam, pasti kenal dengan istilah jimpitan. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dulu dan masih bertahan sampai sekarang.
Jimpitan adalah kebiasaan menyisihkan sedikit beras pulen tiap malam, lalu meletakkannya di wadah kecil di depan rumah. Petugas ronda akan mengambil beras itu saat berkeliling. Beras yang terkumpul nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan bersama, seperti masak saat ada acara warga atau bantuan untuk yang membutuhkan. Meski kini kadang diganti dengan uang receh, makna gotong royong dan kebersamaan dari jimpitan tetap terasa kental.
4. Menampi Beras
Beras pulen yang enak tentu harus bersih, dan proses membersihkannya sering dilakukan secara tradisional lewat menampi, Mak Cuss. Di beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatra, menampi masih jadi kegiatan harian, terutama di desa-desa.
Menampi menggunakan nyiru atau tampah, dan dilakukan sambil duduk bersama di teras rumah. Selain berfungsi untuk memisahkan beras dari kotoran atau kulit padi, kegiatan ini juga jadi ajang kumpul dan ngobrol santai antar ibu-ibu. Bahkan, bagi masyarakat Banjar, menampi dianggap sebagai simbol dari kesabaran, ketekunan, dan kemurnian hati.
5. Arisan Beras
Kalau biasanya arisan itu hadiahnya uang, di Pacitan ada tradisi arisan beras, Mak Cuss! Setiap bulan, ibu-ibu desa akan kumpul dan membawa beras pulen seberat 2 kg. Semua beras itu dikumpulkan, lalu diundi siapa yang berhak membawa pulang seluruhnya.
Buat pemenangnya, bisa dapat hingga 30 kg beras sekali menang. Tapi lebih dari sekadar hadiah, arisan beras juga jadi bentuk kebersamaan dan solusi cerdas untuk membantu sesama, terutama di masa ekonomi yang serba tak pasti. Selain itu, acara ini jadi momen silaturahmi dan mempererat hubungan antarwarga.
6. Tabur Beras Kuning
Tabur beras kuning mungkin jadi tradisi paling familiar dan bisa ditemukan di berbagai daerah, dari Jawa sampai Sulawesi. Biasanya dilakukan saat acara pernikahan, potong tumpeng, atau menyambut tamu penting.
Warna kuning pada beras berasal dari kunyit yang memberi makna kesejahteraan, harapan, dan doa baik. Sedangkan beras pulen dipilih karena sifatnya yang melekat, menggambarkan harapan agar hubungan keluarga dan masyarakat tetap erat dan harmonis. Taburan ini bukan sekadar hiasan atau simbol, tapi bentuk doa yang menyatu dalam budaya, dengan beras pulen sebagai medianya.
Mak Cuss juga bisa menciptakan tradisi sederhana yang melibatkan beras pulen di rumah, misalnya menyempatkan waktu untuk makan bersama keluarga di sela-sela kesibukan. Meskipun sederhana, momen ini bisa jadi waktu terbaik untuk berbagi cerita, tertawa bersama, dan menjaga kehangatan keluarga.
Tentunya, biar makin hangat dan spesial, pilihan beras juga harus terbaik. Beras pulen yang wangi dan bersih bikin suasana makan makin menyenangkan. Beras Maknyuss hadir sebagai beras premium yang diproses dari padi pilihan, hasil pertanian unggulan, dan teknologi canggih tanpa menggunakan pengawet atau pemutih. Yuk, Mak Cuss, mulai tradisi makan penuh cinta dan kehangatan di rumah dengan Beras Maknyuss!
Artikel Lainnya

Evolusi Teknik Penggilingan Padi Beras Premium di Indonesia
Seiring berkembangnya zaman, teknik penggilingan padi untuk menghasilkan beras premium di Indonesia juga bertambah canggih. Ini dia perubahannya!

Ingin Jadi Agen Beras? Ini Tips Pilih Supplier yang Tepat!
Usaha agen beras tidak akan bisa berjalan tanpa supplier yang tepat. Bagaimana cara memilihnya? Simak tips mudahnya di sini!

Cara Memasak Nasi di Indonesia dari Waktu ke Waktu
Cara memasak nasi di Indonesia telah berkembang dengan cukup pesat seiring kemajuan zaman. Bagaimana perubahannya dari dulu hingga sekarang?