bahaya bahan pemutih beras
Hati-hati! Bahaya Mengintai Dibalik Bahan Pemutih Beras
Tuesday, 10 May 2016 | 18:00 WIB

Beras yang putih memang tampak lebih menarik. Karena biasanya warna beras yang menguning menandakan bahwa beras tersebut sudah disimpan dalam waktu lama. Namun kenyataannya, beras yang putih kini tidak selalu alami. Ada oknum tak bertanggung jawab yang menggunakan bahan pemutih kimia demi membuat berasnya menjadi laris manis.

Bagaimana Ciri-Ciri Beras yang Mengandung Pemutih Berbahaya?

Warna beras yang mengandung bahan pemutih kimia biasanya tampak tidak natural. Beras tersebut akan tampak putih mencolok atau pucat berkilauan. Jika direndam dengan air, maka air rendaman beras berpemutih akan tampak putih pekat.

Bahan Kimia yang Sering Digunakan pada Beras
Bahan kimia yang paling sering digunakan untuk memutihkan beras adalah klorin. Selain klorin, ada pula bahan lain seperti nitrosil klorida dan nitrogen dioksida. Ketiga jenis bahan tersebut bukan bahan yang aman digunakan untuk makanan. Sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi siapa saja yang mengonsumsinya.

Gangguan Kesehatan yang Bisa Timbul Akibat Pemutih Beras?
Efek klorin sebagai bahan kimia yang sering digunakan untuk memutihkan beras sudah pernah diteliti oleh tim peneliti Institut Pertanian Bogor (ITB). Menurut tim peneliti, konsumsi beras yang mengandung klorin dapat membuat pembuluh darah tersumbat serta memicu serangan jantung. Lebih parahnya lagi, klorin juga bisa memicu terbentuknya trihalometan yang memicu kanker pada tubuh.

Cara Mengidentifikasi Beras yang Mengandung Pemutih
Membedakan beras yang mengandung pemutih berbahaya memang susah-susah gampang. Namun ibu bisa mencobanya dengan cara merendam beras dengan air selama beberapa saat. Sebaiknya ibu tidak memasak beras yang air rendamannya tampak terlalu putih. Selain itu, aroma beras yang mengandung pemutih juga sangat tajam seperti bau bahan kimia.

Meskipun kedua hal ini tidak bisa membuktikan kandungan pemutih pada beras secara akurat, setidaknya ibu bisa mencoba kedua cara tersebut sebagai langkah deteksi awal. Ketika menemukan beras yang mencurigakan, ibu pun bisa menyingkirkannya sebelum dikonsumsi.

 

Siapkah ibu memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan beras alami berkualitas?
Kini saatnya ibu cermat memilih beras agar tidak tertipu oleh keberadaan beras yang mengandung pemutih berbahaya.