Cara Memilih Beras Berkualitas untuk Keluarga
Inilah Cara Memilih Beras Berkualitas untuk Keluarga
Sunday, 1 May 2016 | 8:00 WIB

Beras merupakan kebutuhan pangan utama bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Jika Ibu memilih beras berkualitas, pasti nasi yang dihasilkan dari beras tersebut akan terasa sedap. Rasanya sangat menyenangkan ketika menyantap nasi yang sedap meski hanya ditemani lauk sederhana. Tak hanya menghasilkan nasi yang sedap, beras berkualitas juga akan mendukung kebutuhan karbohidrat harian bagi tubuh secara maksimal.

Agar bisa mendapatkan beras berkualitas, tentu para ibu harus lebih teliti ketika memilihnya. Cermati dulu yuk beberapa cara memilih beras berkualitas berikut ini :

Perhatikan Tampilan Fisik Beras

Beras yang berkualitas memiliki warna putih bersih yang alami dan tidak mencolok. Selain itu, beras juga bebas dari gabah, kerikil kecil, dan kotoran lainnya. Bila beras berwarna kekuningan, berarti beras tersebut sudah disimpan dalam waktu lama.

Beras yang bersih menandakan bahwa proses penyortirannya dilakukan dengan seksama. Karenanya Ibu tak perlu repot memilah beras yang akan dimasak dan kotoran-kotoran yang harus disingkirkan.

Tekstur Beras Berkualitas

Beras yang tidak mudah patah adalah beras berkualitas. Semakin lama disimpan, biasanya tekstur beras menjadi lebih rapuh dan mudah patah. Bahkan tidak hanya menimbulkan patahan, beras juga tampak memiliki guratan-guratan halus di seluruh bagiannya.

Aroma Beras Segar

Bila belum terlalu lama disimpan, beras memiliki aroma khas yang segar. Di samping itu, beras biasanya juga beraroma pandan jika sudah dicampur dengan air pandan sebagai penambah aroma alami. Sebaliknya, beras yang sudah terlalu lama disimpan akan beraroma apek dan tengik. Aroma apek tersebut sulit dihilangkan walaupun beras sudah dicuci dan dimasak hingga matang.

Pilihlah Beras yang Bebas Kutu

Alangkah baiknya jika Ibu mengurungkan niat membeli beras ketika melihat ada kutu pada beras tersebut. Banyak orang yang mengira bahwa kutu beras tidak berbahaya. Padahal menurut Dr. Yadi Haryadi, dosen departemen ilmu dan teknologi pangan fakultas teknologi pertanian IPB, sisa metabolisme kutu beras berbahaya bagi manusia bahkan ada yang bisa menjadi penyebab kanker. Hindari konsumsi beras berkutu sebagai langkah sederhana untuk menjaga kesehatan.